Home | » | Nasional |
Bagaimana Modus Pengaturan Skor dalam Sepak Bola Indonesia?
ANA DEA | Kamis, 18 Juni 2015 | 09:23 WIB
#NASIONAL

BACA JUGA
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
JAKARTA - Mantan
pelatih Purwodadi, Gunawan, dan eks pelatih Persegres Gresik United,
Agus Yuwono, membeberkan modus pengaturan skor pada kompetisi sepak bola
Indonesia dalam acara bertajuk "Testimoni Membongkar Mafia Bola" di
Senopati, Jakarta, Rabu (17/6/2015) sore.
Salah satunya yakni larangan pelatih untuk berdiri di pinggir lapangan sepanjang pertandingan. Itu dirasakan Agus ketika menangani Persegres pada 2013.
"Ada yang aneh. Saya dilarang berdiri di pinggir garis. Saya harus duduk di bench. Yang di pinggir harus asisten," ucap Agus.
Gunawan turut membenarkan modus ini. "Kenapa kok tidak boleh berdiri? Karena menit-menitnya sudah diatur. Saya bisa keluar (dari bangku cadangan) kalau sudah ada kontak dari tribun," timpalnya.
"Golnya itu rata-rata terjadi di atas menit ke-20. Sama ada gol antara menit ke-80 sampai ke-90. Itu baru saya bilang ada pengaturan," lanjut Gunawan.
Ditambahkan Gunawan, uang imbalan dari pengaturan skor tak pernah dikirim melalui transfer antarbank. Perantara selalu memberikan imbalan 50 persen dalam bentuk tunai sebelum pertandingan dan melunasinya setelah laga.
"Saat itu, Purwodadi mendapatkan Rp 400 juta setiap pertandingan. Pemain bisa mendapatkan Rp 10 juta sampai Rp 15 juta," kata Gunawan.
Lebih dari itu, Agus juga menunjuk posisi yang rawan menjadi target operasi pengaturan skor. "Kalau menurut saya ya kiper. Tetapi, pemain cadangan pun bisa. Tetapi, posisi paling rawan tetap kiper," ungkapnya.
URL SUMBER
Salah satunya yakni larangan pelatih untuk berdiri di pinggir lapangan sepanjang pertandingan. Itu dirasakan Agus ketika menangani Persegres pada 2013.
"Ada yang aneh. Saya dilarang berdiri di pinggir garis. Saya harus duduk di bench. Yang di pinggir harus asisten," ucap Agus.
Gunawan turut membenarkan modus ini. "Kenapa kok tidak boleh berdiri? Karena menit-menitnya sudah diatur. Saya bisa keluar (dari bangku cadangan) kalau sudah ada kontak dari tribun," timpalnya.
"Golnya itu rata-rata terjadi di atas menit ke-20. Sama ada gol antara menit ke-80 sampai ke-90. Itu baru saya bilang ada pengaturan," lanjut Gunawan.
Ditambahkan Gunawan, uang imbalan dari pengaturan skor tak pernah dikirim melalui transfer antarbank. Perantara selalu memberikan imbalan 50 persen dalam bentuk tunai sebelum pertandingan dan melunasinya setelah laga.
"Saat itu, Purwodadi mendapatkan Rp 400 juta setiap pertandingan. Pemain bisa mendapatkan Rp 10 juta sampai Rp 15 juta," kata Gunawan.
Lebih dari itu, Agus juga menunjuk posisi yang rawan menjadi target operasi pengaturan skor. "Kalau menurut saya ya kiper. Tetapi, pemain cadangan pun bisa. Tetapi, posisi paling rawan tetap kiper," ungkapnya.
URL SUMBER
-
TAG:
- bola
BERITA TERKAIT
BACA JUGA
REKOMENDASI
REKOMENDASI
- Benarkah Ada Kartel Beras? Ini Jawaban Pedagang
- Aksi Galang 1 Juta Tanda Tangan untuk Prabowo-Hatta di Bali
- Pagi Ini NTT Diguncang Gempa Susulan 2 Kali, Pasca-Gempa 6,6 SR Kemarin
- 147 Mahasiswa Tewas Akibat Serangan Kelompok Milisi Al-Shabab
- `Quick Count` LSN: PDI-P Unggul Sementara
- Sekolah Rubuh, 64 Siswa Kelas Jauh Terpaksa Libur
KOMENTAR ANDA Pedoman Mengirim Komentar
0 komentar
KIRIM KOMENTAR