Home | » | Lintas Flobamora |
Ende, Flobamora.net - Bupati Ende
Marselinus Y.W Petu mengatakan, realisasi penyaluran dana desa ke 255 rekening
Kas desa di daerah itu sampai Oktober 2015 sebesar Rp102.822.352.400 dan yang
masih tersisi sekitar Rp 13 miliar lebih.
Bupati Marsel Petu mengatakan hal ini saat acara pembukaan Pelatihan
Pengembangan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, Rabu lalu yang juga dihadiri Wakil
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Beni Litelnoni.
Dia menjelaskan, alokasi dana desa untuk tahun anggaran 2015 ini untuk 255 desa
berasal dari. Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Alokasi Umum
(DAU) APBD II Kabupaten Ende sebesar Rp 48.409.860.000 . Disamping dari dana
DAU juga berasal dari Dana Bantuan APBD I Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar
Rp 573.750.000 dan juga dari sumber APBN sebesar Rp 67.298.428.000.
Dia menjelaskan, Alokasi Dana Desa (ADD) untuk tahap I dan tahap II sebesar Rp48.409.860.000
dan bantua pemerintah propinsi sebesar Rp573.750.000, dan yang bersumber dari
APBN tahap I dan II sebesar Rp 53.838.742.400 sementara APBN tahap III yang
belum diterima untuk di salurkan ke 255 rekening desa sebesar
Rp.13.459.685.600.
Belum tersalurnya dana untuk desa secara penuh sebut nya, karena beberapa
kendala yang dihadapi oleh aparatur desa antara lain erbatasnya tenaga tekhnis
desa untuk mendampingi tim pelaksana kegiatan dalam pembuatan desain gambar dan
RAB pekerjaan fisik.
"Sumber daya aparatur desa harus diakui masih rendah dalam pengelolaan
keuangan. Juga ada masa transisi, dimana ada perubahan regulasi di pusat , ketika
dananya turun sudah dibuat dan ditetapkannya APBDES sehingga perlu dibuat
penyesuaian," kata mantan Ketua DPRD Ende ini.
Kendala yang lain menurutnya adalah topografi dan isolasi fisik.Hal ini berdampak
pada percepatan pekerjaan fisik di desa dan juga jarak tempuh dengan Bank sangat
jauh sehingga terjadi pelambatan pencairan dana.
Sementara itu Wakil Gubernur NTT Beni Litelnoni di sela kegiatan berharap
agar untuk mendekatkan pelayanan khusunya menjawabi kendala penyaluran
keuangan, maka perlu di buka Pos Pelayanan Bank sehingga dalam proses
penyaluran dana tidak terhambat.
"Kita punya Bank NTT, menjawabi kendala di atas perlu dibangun Pos
pelayanan di Kecamatan sehingga mempermudah dalam pelayanan pencairan," kata
Litelnoni.
Ini, tambahnya, untuk mengatasi kendala topografi dan isolasi fisik di desa-desa tertentu. ***
-
TAG:
- politik
REKOMENDASI
KOMENTAR ANDA Pedoman Mengirim Komentar
0 komentar