Home | » | Nasional |
Anggota DPR yang Ditangkap KPK Dikabarkan dari PDIP, Elite Partai pun Geram
ANA DEA | Kamis, 14 Januari 2016 | 08:32 WIB
#NASIONAL

BACA JUGA
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
- Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan
(OTT) terhadap seorang anggota DPR RI. PDIP bereaksi dan mengecam keras
anggota DPR yang diduga menerima suap itu.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto marah dan geram atas dugaan tindakan tidak terpuji anggota DPR RI yang ditangkap KPK itu.
"Partai terus menerus mengingatkan. Bahkan, 3 minggu yang lalu kami kirim peringatan melalui SMS dan surat tertulis agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan kekuasaan dengan melakukan tindak pidana korupsi," papar Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis (14/1/2016).
Dikabarkan anggota DPR yang diketahui berinisial DWP itu berasal dari Fraksi PDIP. Namun Hasto belum bisa membenarkannya.
"Belum diperoleh kepastian. Namun, bilamana melibatkan anggota Dewan dari PDIP, maka partai bertindak tegas dengan menerapkan sanksi pemecatan seketika. Dengan demikian yang bersangkutan bukan anggota PDIP lagi," tegas Hasto.
Hasto juga menegaskan, arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada saat Rakernas I, dirinya juga sudah mengumumkan kepada seluruh peserta Rakernas melalui Rapat Paripurna dengan mengingatkan kembali terhadap kasus yang menimpa Adriansyah.
"Ini benar-benar pelanggaran disiplin sangat berat. DPP Partai akan mengambil tindakan pengawasan yang lebih ketat lagi," tambah Hasto.
Terkait dengan sistem keuangan Partai sendiri, lanjut Hasto, PDIP sudah membangun sistem rekening gotong royong dan diaudit secara periodik oleh akuntan publik. "Apa yang diduga dilakukan anggota Dewan tersebut, selain sangat tidak patut, juga menunjukkan bagaimana 'kerusakan mentalitet hanya untuk memperkaya diri'," tegas Hasto.
Sementara itu, politisi PDIP Pramono Anung yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet langsung melontarkan cuitan di akun twitternya @pramonoanung, tak lama setelah kabar penangkapan DWP oleh KPK tersebar.
"Sdh diperingatkan, eh tetap dilakukan, tidak ada pilihan lain ya dipecat #Hukuman," demikian kicauan Pramono Anung di Twitter.
Senada dengan Hasto dan Pramono, Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun menegaskan, jika yang tertangkap adalah kader PDIP, maka harus segera diambil tindakan tegas.
"Enggak ada kapok-kapoknya. Kalau memang itu benar, protapnya sudah pasti. Ada dua hal PDIP yang enggak bisa kompromi, tertangkap basah korupsi dan narkoba, langsung kita pecat dan tidak diberi bantuan. Kalau benar kader PDIP, diberlakukan sama. Kalau tertangkap basah korupsi dan narkoba langsung kita pecat," tegas Komarudin.
URL SUMBER
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto marah dan geram atas dugaan tindakan tidak terpuji anggota DPR RI yang ditangkap KPK itu.
"Partai terus menerus mengingatkan. Bahkan, 3 minggu yang lalu kami kirim peringatan melalui SMS dan surat tertulis agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan kekuasaan dengan melakukan tindak pidana korupsi," papar Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis (14/1/2016).
Dikabarkan anggota DPR yang diketahui berinisial DWP itu berasal dari Fraksi PDIP. Namun Hasto belum bisa membenarkannya.
"Belum diperoleh kepastian. Namun, bilamana melibatkan anggota Dewan dari PDIP, maka partai bertindak tegas dengan menerapkan sanksi pemecatan seketika. Dengan demikian yang bersangkutan bukan anggota PDIP lagi," tegas Hasto.
Hasto juga menegaskan, arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada saat Rakernas I, dirinya juga sudah mengumumkan kepada seluruh peserta Rakernas melalui Rapat Paripurna dengan mengingatkan kembali terhadap kasus yang menimpa Adriansyah.
"Ini benar-benar pelanggaran disiplin sangat berat. DPP Partai akan mengambil tindakan pengawasan yang lebih ketat lagi," tambah Hasto.
Terkait dengan sistem keuangan Partai sendiri, lanjut Hasto, PDIP sudah membangun sistem rekening gotong royong dan diaudit secara periodik oleh akuntan publik. "Apa yang diduga dilakukan anggota Dewan tersebut, selain sangat tidak patut, juga menunjukkan bagaimana 'kerusakan mentalitet hanya untuk memperkaya diri'," tegas Hasto.
Sementara itu, politisi PDIP Pramono Anung yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet langsung melontarkan cuitan di akun twitternya @pramonoanung, tak lama setelah kabar penangkapan DWP oleh KPK tersebar.
"Sdh diperingatkan, eh tetap dilakukan, tidak ada pilihan lain ya dipecat #Hukuman," demikian kicauan Pramono Anung di Twitter.
Senada dengan Hasto dan Pramono, Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun menegaskan, jika yang tertangkap adalah kader PDIP, maka harus segera diambil tindakan tegas.
"Enggak ada kapok-kapoknya. Kalau memang itu benar, protapnya sudah pasti. Ada dua hal PDIP yang enggak bisa kompromi, tertangkap basah korupsi dan narkoba, langsung kita pecat dan tidak diberi bantuan. Kalau benar kader PDIP, diberlakukan sama. Kalau tertangkap basah korupsi dan narkoba langsung kita pecat," tegas Komarudin.
URL SUMBER
-
TAG:
- politik
BERITA TERKAIT
BACA JUGA
REKOMENDASI
KOMENTAR ANDA Pedoman Mengirim Komentar
0 komentar
KIRIM KOMENTAR