Home | » | Lintas Flobamora |

ENDE,
FLOBAMORA.NET - Wacana untuk merasionalisasi ASN oleh Kementrian Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat, termasuk
Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.
Ditemui di Ende, Jumat (1/4), Gubernur Lebu Raya mengatakan, terkait dengan
wacana rasionalisasi oleh Mentri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
ditanggapi positif jika yang dilakukan atas nama efisiensi. Namun demikian dia
juga berharap agar perlu dipikirkan dampak jika benar rasionalisasi dilakukan.
"Rasionalisasi tentu boleh. Kita tidak bisa melarang kalau demi dan atas
nama efisiensi. Tapi ini adalah urus bangsa dan tidak sekadar buat kita harus
memikirkan dampak dari rasionalisasi tersebut," ujar Lebu Raya.
Dia mengatakan, sekarang ini banyak yang mencari pekerjaan susah setengah mati,
setelah bekerja lantas harus terkena rasionalisasi. Ini bisa membawa gejolak di
tengah masyarakat khususnya ASN bersama keluargnya.
"Bayangkan jika orang sudah berusaha untuk mendapatkan pekerjaan dan kini
harus masuk dalam daftar orang yang dirumahkan. Ini yang saya katakan harus
melihat dengan dampaknya," kata Lebu Raya.
Dia menuturkan, jika memang diberlakukan rasionalisasi maka yang teutama bukan
karena pikiran kita semata tertuju pada kalkulasi ekonomi tetapi harus lebih
menyeluruh dan memikirkan hal yang besar menyangkut dengan kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat terutama para Pegawai Negeri Sipil.
"Pemangkasan tersebut memang akan menghemat belanja pemerintah untuk
pegawai yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun,
sekali lagi perlu dipikirkan dampak lanjutan jika jutaan orang harus dirumahkan," ujarnya.
Sementara itu ditanya soal apakah ASN di Provinsi Nusa Tenggara Timur akan
terimbas dengan kebijakan Kementrian Aparatur Sipil negara dan Reformasi
Birokrasi terkait dengan pemangkasan pegawai dirinya tidak secara tegas
menjawabnya.
Kepada media ini dia hanya mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pendataan
ASN yang ada di NTT dari setiap jenjang tingkat pendidikan dan selanjutnya
langkah apa yang akan dibuat belum disebutkan.
"Kita segera lakukan pendataan, berapa yang tamat SD, yang tamat SMP, SMA
atau Sarjana. Usia kerjanya sudah berapa tahun," kata Lebu Raya.
Dia dengan tegas mengatakan secara pribadi menghormati akan dilakukannya
rasionalisasi atau pemangkasan ASN namun lebih dari itu dia memberi awasan
untuk mengantisipasi dampak dari semuanya itu.***
-
TAG:
- politik
REKOMENDASI
- Calon Pimpinan KPK Diharapkan Tak Lagi Diuji Oleh DPR
- Jelang Harnus Lembata belum Punya Mobil Pemadam Kebakaran
- Pemerintah Perlu Lakukan Penertiban Pungutan Retribusi Parkir
- Jokowi Semakin Modis...
- Pemuda Lintas Agama Suarakan Perdamaian Lewat Pawai Paskah
- Razman: Bilang sama Krishna Murti, Saya Tantang Dia...
KOMENTAR ANDA Pedoman Mengirim Komentar
0 komentar