
Home | » | Gaya Hidup |

JAKARTA, FLOBAMORA.NET - Infeksi virus corona masih terus bertambah di sejumlah negara. Hingga kini, kasus infeksi virus corona telah tercatat di 13 negara. Sebelumnya, virus bernama novel coronavirul (2019-nCoV) ini pertama kali dideteksi di pusat Kota Wuhan, China yang kemudian menyebar dengan cepat, negara-negara lain di Asia, Eropa hingga Amerika.
Hingga Kamis (23/1/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih belum menetapkan wabah ini sebagai darurat kesehatan publik global. Namun, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhamom Ghebreyesus mengatakan bahwa ia akan mengadakan pertemuan kembali jika situasinya berubah. "Wabah ini adalah kondisi darurat di China.
Namun, belum menjadi darurat kesehatan global," katanya. Kasus kematian akibat SARS, MERS, virus corona Sebelum jenis virus corona di Wuhan, ada beberapa jenis virus corona yang pernah menjadi penyebab wabah. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle Eastern Respiratory Syndrome) adalah wabah yang pernah terjadi sebelumnya dan disebabkan oleh virus corona yang datang dari hewan.
Melansir The
Guardian, meskipun MERS diyakini ditularkan dari unta, kemungkinan besar
inang utama dari kedua virus corona tersebut adalah kelelawar. Oleh karena itu,
virus corona di Wuhan pun diduga berasal dari kelelawar atau ular, yang
kemudian ditransmisikan ke manusia melalui spesies perantara. Pada tahun
2002, SARS menyebar dengan hampir tidak terkendali ke 37 negara. Kondisi ini
menyebabkan ketakutan dunia.
Saat itu, penyakit ini menginfeksi lebih dari 8.096 orang dan membunuh
lebih dari 774 orang. Sementara, MERS tidak begitu mudah menular dari
manusia ke manusia. Akan tetapi, tingkat kematian yang disebabkan olehnya lebih
besar. Wabah ini menewaskan 35 persen dari sekitar 2.494 orang yang
terinfeksi. Sejak 2012, sebanyak 2.494 kasus di 27 negara dan membunuh sekitar
858 orang Sedangkan pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah
virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi per
tanggal 27 Januari 2020.
Angka ini baru yang
berasal dari China, belum termasuk di 12 negara lainnya yang terinfeksi. Selain
itu, kasus infeksi virus yang mencapai 2.300 orang tersebut berlangsung hanya
dalam waktu kurang dari sebulan. Melansir The Wall Street Journal, sejauh
ini, virus corona di Wuhan lebih ringan daripada SARS atau MERS. MERS membunuh
sekitar sepertiga dari total mereka yang terinfeksi. Sementara SARS
mengakibatkan kematian satu orang dari setiap 10 orang yang terinfeksi.
Sebaliknya, tingkat kematian akibat virus Wuhan adalah sekitar tiga persen dari
total yang terinfeksi. Pasien yang meninggal kebanyakan merupakan mereka yang
berusia di atas 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit lainnya. Baca juga:
Penumpang Batik Air Balikpapan-Jakarta Negatif Virus Corona Kecepatan penularan
Meski rasio angka kematian akibat virus corona masih rendah, namun penyebaran
virus corona Wuhan lebih cepat dibandingkan dengan SARS maupun MERS.
Mengutip Business Insider, menurut WHO, SARS tidak menyebar secepat
virus corona dalam tiga minggu pertama. SARS membutuhkan waktu sekitar empat
bulan untuk menular dan menyebar pada 1.000 orang. Sedangkan virus corona di
Wuhan telah menginfeksi lebih dari 2.300 orang hanya dalam waktu 27 hari saja.
Menurut Kepala Petugas Medis di Healix International, Adrian Hyzler, satu orang yang terinfeksi virus corona dapat tiba-tiba menginfeksi 10,20, hingga 30 orang lainnya. "Jadi, inilah mengapa ia (virus corona Wuhan) menjadi lebih mudah menular dan menjadi masalah yang lebih besar," tuturnya sebagaimana dikutip Business Insider.
Hal serupa juga disampaikan oleh mantan Komisioner FDA, Scott Gottlieb. Menurutnya, sejauh ini, penyebaran yang cepat dari wabah virus corona di China lebih mudah menular tetapi tidak lebih mematikan daripada epidemi SARS tahun 2003. Melansir CNBC, infeksi yang menyebar dengan cepat pun mendorong otoritas lokal untuk mengarantina beberapa kota besar dan membatalkan acara perayaan tahun baru Imlek. Selain itu, beberapa perusahaan, termasuk Walt Disney Shanghai, juga menunda operasional hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut untuk mencegah penyebaran wabah.
Kenapa Virus Corona Bisa Menyebar Pesat? Apa itu virus corona? Melansir sciencenews.org, virus corona berbentuk bulat dan dikelilingi oleh lingkaran protein runcing, yang membuatnya mirip dengan mahkota atau korona tipis matahari. Ada empat kategori utama dari virus corona. Mereka dikenal dengan huruf Yunani alfa, beta, delta dan gamma. Hanya virus corona alpha dan beta yang diketahui menginfeksi orang.
Virus ini menyebar di udara, dan hanya empat jenis (dikenal sebagai 229E, NL63, OC43 dan HKU1) yang bertanggung jawab atas sekitar 10 hingga 30 persen flu di seluruh dunia. Sementara, susunan genetik virus corona terdiri dari RNA, sepupu kimia beruntai tunggal dari DNA. Sedangkan protein virus baru itu antara 70 dan 99 persen identik dengan kerabat mereka dalam virus SARS, kata Karla Satchell, seorang ahli mikrobiologi dan imunologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago.
URL SUMBER


KOMENTAR ANDA Pedoman Mengirim Komentar
0 komentar