
Home | » | Ekonomi & Investasi |
- Hingga Akhir Desember 2020, BTPN Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 9,5 Triliun
- Agustina, Kisah Sukses Penjual Ikan dan Rumput Laut dari Tablolong
- BTPN Syariah Adakan Media Kitchen Tour di Kupang
- Penanganan Masalah Kredit di Bank NTT Lebih Optimal
- Gubernur Laiskodat Lantik Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT
Kupang, Flobamora.net - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya mengatakan dirinya tidak akan berhenti berjuang atau tetap “ngotot” agar Waduk Kolhua tetap dibangun demi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Kota Kupang.
“Tidak apa-apa, meski saya dibilang seperti itu. Demi kepentingan rakyat, seorang pemimpin harus “ngotot”, sehingga rakyat akan dapat manfaat dari kegigihan itu,” kata Lebu Raya di Kupang, Rabu (25/3) lalu saat pembukaan PraMusrenbang tingkat provinsi.
Menurut Lebu Raya, yang tahu kebutuhan rakyat ada pemerintah. Jika ada yang mengatakan, mengatasi masalah air bersih bisa dengan mobil tanki, itu bukan solusi Negara tetapi solusi masyarakat.
Dia mengakui, lahan masih menjadi kendala pembangunan Waduk Kolhua yang sudah direncanakan sejak tahun 1994 lalu. Namun, ia yakin akan ada jalan keluar terbaik dalam memecahkan kebuntuan tersebut.
“Pemerintah memang sudah menyiapkan dana sekitar Rp 8 miliar untuk pembebaan lahan masyarakat yang akan digenangi waduk tersebut. Mudah-mudahan tidak terlalu lama masalah itu sudah bisa teratasi,” ujarnya.
Kata dia, penduduk Kota Kupang saat ini sudah sekitar 500 ribu jiwa lebih, sementara kebutuhan air minum dari waktu ke waktu terus bertambah. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan iar bersih bagi warga Kota Kupang adalah pembangunan waduk.
Dia menjelaskan, sesuai rencana Waduk Kolhua, nantinya akan menyiapkan sumber air baku 150 liter per detik, dan juga sebagai sumber air bagi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, yang akan dilaksanakan oleh PLN.
“Kami sudah bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta
bebrapa waktu lalu, untuk mebicarakan rencana pembangunan Waduk Kolhua yang
sudah masuk dalam grand desain Kementerian Pekerjaan Umum,” ujarnya.
Waduk Kolhua, tambahnya, akan menampung sekitar tujuh juta meter kubik air
dengan luas genangan 81 hektare. Dengan kapasitas tampung seperti itu,
kesulitan air yang dikeluhkan masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya bisa
teratasi.
"Kita berharap, masalah lahan bisa diselesaikan, sehingga sumber dana yang
sudah ada, tidak akan dialihkan ke daerah lain, yang juga membutuhkan
pembangunan waduk," tandasnya.***
-
TAG:
- ekonomi


REKOMENDASI
- Tahun 2014, Bank NTT Tempatkan BSB di 200 Desa/Kelurahan
- Orang Tertindas dan Menderita Diingat dalam Jumat Agung di Vatikan
- Kata Ahok soal Pembebasan WNI dari Penyanderaan Abu Sayyaf di Filipina
- Makanan Super yang Bisa Didapatkan di Pasar
- 30 Orang Jadi Korban Keganasan Kelompok Bersenjata
- PKB NTT Siap Gelar Muswil
KOMENTAR ANDA Pedoman Mengirim Komentar
0 komentar